KABUPATEN BARRU, KalderaNews.com – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU ) memfasilitasi penyusunan sistem peringatan dini tingkat kabupaten dan desa di Barru, Sulawesi Selatan dalam bentuk workshop dan FGD selama 4 (empat) hari, 1-4/8.
Sumber utama permasalahan banjir di Kabupaten Barru adalah kondisi sungai yang saat ini sudah tidak lagi mampu membendung air sehingga berdampak pada daerah hilir.
Rangkaian kegiatan tersebut akan menghasilkan dokumen Standar Operational Procedure (SOP) Peringatan Dini di Kabupaten Barru. Sementara di tingkat desa, sistem peringatan dini desa.
BACA JUGA:
- Waspada Banjir dan Gelombang Tinggi, Cuaca Ekstrem 17-22 Januari 2022
- Awas, Banjir Rob Berpotensi Terjang Pesisir Jakarta Utara 2-9 Desember
- Belanda Gelontorkan Beasiswa StuNed Bidang Pengkajian Risiko Banjir untuk Unibraw
Selain itu, di sini juga dihasilkan peta dan jalur evakuasi untuk Desa Lalabata, Desa Balusu, dan Desa Lompo Tengah yang merupakan pilot project dari Program SLOGAN-STEADY yang sedang dilaksanakan oleh LPBI NU di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
Deputi Program Manager SLOGAN-STEADY LPBI NU, Rurid Rudianto, menyampaikan bahwa pasca pelaksanaan kegiatan ini, LPBI NU akan memfasilitasi pemasangan alat peringatan dini banjir di 3 (tiga) desa/kelurahan yang menjadi target program. Pengadaan alat peringatan dini itu mudah, yang sulit adalah menjalankan sistemnya.
Leave a Reply