Pola Pengasuhan Merupakan Kunci Utama Belajar di Rumah yang Efektif

Ir Haris Iskandar PhD dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Webinar Kidventure Penabur (03/10). Ia memberikan tips pola pengasuhan yang baik agar anak bisa belajar di rumah secara efektif (KalderaNews/ Syasa Halima)
Ir Haris Iskandar PhD dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Webinar Kidventure Penabur (03/10). Ia memberikan tips pola pengasuhan yang baik agar anak bisa belajar di rumah secara efektif (KalderaNews/ Syasa Halima)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pendidikan dalam rumah atau pendampingan belajar dari rumah yang efektif ketika pola pengasuhan sudah baik. James Heckman, pemenang hadiah Nobel Ekonomi (2011) dan Tenaga Pendidik dari Amerika mengatakan bahwa seorang anak dari keluarga kaya tapi memperoleh pengasuhan yang tidak berkualitas, jauh lebih dirugikan daripada anak dari keluarga miskin yang memperoleh pengasuhan yang berkualitas.

Meskipun terbantu oleh kecanggihan teknologi, namun pola pengasuhan jelek, maka kualitas diri anak akan buruk. Pola pengasuhan jadi kunci utama agar anak merasa senang belajar di rumah. Terdapat lima prinsip pengasuhan positif (triple p) yang dapat diterapkan pelan-pelan menurut Matthew Sanders, seorang peneliti dari Australia, sebagaimana diuraikan Ir. Harris Iskandar PhD dari Kemendikbud selaku pembicara utama pada Webinar Kidventure Penabur, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Lingkungan Aman dan Nyaman

Belajar dari rumah memerlukan ruangan yang aman dan nyaman. Dahulukan kepentingan anak untuk memperoleh materi sekolah secara efektif. Rasa aman sudah jadi kebutuhan dasar manusia yang wajib ada, sementara rasa nyaman sesuaikan dengan latar belakang keluarga.

BACA JUGA:

Lingkungan Belajar yang Positif

Ini merupakan tantangan yang luar biasa. Ini mencakup kebiasaan hingga perilaku orang tua ketika mendidik anak. Cobalah untuk lebih sabar dan jangan membentak anak. Bentakan dan kekerasan dapat mempengaruhi keinginan anak dalam belajar.

Disiplin, Tegas, dan Konsisten

Menerapkan konsisten pada diri sendiri, khususnya orang tua sangat susah. Sebelum menginginkan anak menjadi pribadi yang orang tua harapkan, maka orang tua introspeksi diri dahulu. Misalnya, orang tua tidak ingin anak terlalu fokus kepada gawai (hadphone/laptop), sementara orang tua tidak menerapkan hal itu untuk dirinya sendiri.

Anak mencontoh dari lingkungan, termasuk orang tua. Buatlah aturan bersama, lalu terapkan bareng-bareng.

Harapan yang Realistik

Buatlah aturan yang realistik dan tidak memaksa anak untuk mengikuti ambisi orang tua, terutama di masa pandemi Covid-19. Jangan dibanding-bandingkan dengan anak orang lain karena setiap anak memiliki keunikan sendiri.

Kesiapan Orang Tua

Banyak orang tua yang tidak siap mendidik anak di rumah, padahal orang tua merupakan guru abadi bagi anak. Salah satu fungsi keluarga ialah memberikan pendidikan.

Dengan pengasuhan yang positif, maka pembelajaran dari rumah terasa efektif. Ajak anak untuk belajar dan berproses bersama. Bukan hanya orang tua yang kaget dengan pandemi ini, tetapi juga anak yang masih butuh adaptasi dan cara untuk menghilangkan bosan belajar di rumah. Buatlah anak dapat merasakan cinta dan kasih sayang dari orang tuanya di masa sulit ini.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*