BANDUNG, KalderaNews.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jabar, Dedi Supandi menyampaikan sebanyak 71 sekolah di pelosok daerah di Jawa Barat dipastikan sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka, sedangkan sisanya akan dilakukan bertahap.
Ia menerangkan kenapa sekolah di pelosok daerah yang diprioritaskan, tentu saja karena kendala jaringan internet (blank spot). Kendati demikian, kebijakan ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan sekolah yang membuka pembelajaran tatap muka ini wajib menerapkan protokol kesehatan.
BACA JUGA:
- Untuk Pertama Kalinya Universitas Yarsi Jadi Pusat Uji Kompetisi Profesi Dokter Gigi
- Universitas Trisakti Gelar Yudisium Daring Program Studi Kedokteran 2019/2020
- Universitas Budi Luhur (UBL) Jadi Agen Perubahan di Tengah Pandemi Covid-19
- 3 Tips Dapat Teman Baru Saat Ospek Daring
- Akhirnya Mendikbud Main Instagram, Hanya 17 Akun yang Di-follow
Begitu juga dengan pembelajaran praktik bagi peserta didik SMK, seperti di laboratorium, studio, bengkel, dan tempat pembelajaran praktik lainnya, boleh dilakukan secara tatap muka, tetapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Terkait dengan kurikulum yang digunakan, ia mengaku tengah menyusun kurikulum darurat yang merupakan bentuk penyederhanaan kompetensi dasar.
“Ini dilakukan agar siswa dan guru tidak terbebani terlalu banyak kompetensi dasar, sehingga mereka bisa lebih fokus ke kompetensi esensi dan pendidikan karakter,” tuturnya.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu
Leave a Reply