![Industri Gaming](/wp-content/uploads/2020/07/Industri-Gaming-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI) menunjukkan pengembang game di Indonesia tumbuh 10-20 persen di tengah pandemi lantaran lonjakan penggunaan platform digital di kalangan masyarakat, khususnya para penggemar game.
Oleh sebab itu, Direktur Industri Kreatif, Film, Televisi dan Animasi Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah terus mendorong para pelaku ekonomi kreatif agar mengoptimalkan potensi industri gaming Indonesia di tengah masa pandemi.
Ia menjelaskan industri gaming di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersaing dalam pasar internasional. Pada 2017, pengembang aplikasi dan game berkontribusi 1,93 persen terhadap produk domestik bruto sektor ekonomi kreatif Indonesia atau sebesar Rp 19.115,1 miliar.
BACA JUGA:
- Dr. Eddy Keleng Ate Berut: Kabupaten Dairi Sangat Terbuka untuk Investor Digital dari Luar
- Digitalisasi SDM Usia Muda, Pemkab Dairi Lirik Kampus SGU dan Telin
- Teknologi Informasi Kunci Peningkatan Ekonomi Saat Pandemi Covid-19
- Ada 10 Tren Teknologi di Masa Depan, Kuy Cermati Peluangnya!
- PSTA dan Pussainsa LAPAN Ditantang Jadi Penggerak Kemajuan
“Sektor ini juga dapat menyerap 44.733 tenaga kerja pada subsektor aplikasi dan game developer pada tahun yang sama,” tambahnya.
Namun, Syaifullah menjelaskan industri gaming tidak semata tanpa masalah. Pembajakan, keamanan siber, serta pemerataan akses telekomunikasi masih menjadi kendala yang dihadapi industri ini.
Leave a Reply