JAKARTA, KalderaNews.com – Tudingan miring karena kedekatan dan ada di belakang layar Mendikbud Nadiem Makarim sehingga terkesan menjadi “otak dari Nadiem” langsung dibantah mentah-mentah oleh Pendiri Sekolah Cikal, Najelaa Shihab saat menjawab tudingan tersebut dari seorang penanya di sebuah diskusi secara daring pada Jumat, 10 Juli 2020.
Diskusi ini sendiri secara umum membahas kondisi bahwa Merdeka Belajar telah didaftarkan sebagai merek dagang sebuah perusahaan pendidikan swasta nasional sejak tahun 2018 dan saat ini dijadikan kebijakan pendidikan pemerintah pusat.
“Kalau disebut sebagai otaknya kok kayaknya berlebihan, dibandingkan dengan pekerjaan kementerian yang begitu besar, dibandingkan dengan tanggungjawab sebagai menteri yang begitu luas,” tandasnya.
BACA JUGA:
- Survei: Mayoritas Siswa Tak Suka Belajar Secara Online dari Rumah
- Dian Sastro Ternyata Demen Sastra Gara-gara Guru di SMA, Bukan Karena Film AADC
- Ternyata, 90 Persen Mahasiswa Ingin Belajar Lagi di Kampus
- Begini Cara Cek Kampus Swasta (PTS) yang Terima KIP Kuliah
- Buruan, Pendaftaran KIP Kuliah ke Kampus Swasta (PTS) Telah Dibuka di Sini
- Mahasiswa Vokasi Akan Diberi Rp 800 Ribu Untuk Uji Kompetensi
- Kabar Baik, Pemerintah Beri Bantuan UKT Mahasiswa di Universitas Swasta, Ini Syaratnya
- Kamu Kesulitan Bayar Kuliah Karena Covid-19? Ini Cara Ajukan Keringanan UKT
“Sebetulnya peran saya, peran PSPK, itu kecil sekali dibandingkan dengan tugas-tugas yang harus diemban untuk reformasi pendidikan,” imbuhnya.
Kendati demikian, ia mengaku senang dapat kesempatan untuk berkontribusi bersama Kemdikbud, juga bersama beberapa pemerintah daerah maupun kementerian dan lembaga lain.
“Kami selalu bilang di PSPK bahwa kebijakan-kebijakan itu banyak tidak berdasarkan riset, tidak berdasarkan data lapangan dan betul-betul tanggungjawab pendidikan ini sebetulnya tanggungjawab semua pemangku kepentingan,” terangnya di diskusi yang menghadirkan Satriwan Salim (Wasekjen FSGI), Ahmad Rizali (Kabid Pendidikan NU Circle), Darmaningtyas (Pemerhati Pendidikan), Adrianus Asia Sidot (DPR RI Komisi X) dan dipandu oleh Direktur Pendidikan VOX Point Indonesia, Indra Charismiadji.
“Saya rasa kesadaran bahwa pendidikan itu tanggungjawab semua pihak dan kita semua perlu ambil peran dengan kapasitas masing-masing, itu sesuatu yang kita percaya sama-sama,” pungkasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply