JAKARTA, KalderaNews.com – Aktris Dian Sastro baru-baru ini mengaku bahwa etos kerja dan kegigihan dalam kerja salah satunya terbentuk saat dirinya masih sekolah di SMA Tarakanita 1 Jakarta.
Hal ini diakuinya saat dirinya didapuk menjadi guru secara daring bagi para siswa SMA dan SMK Tarakanita Kelas X dan XI saat pandemi Covid-19 bertajuk “Menemukan Passion untuk Hidup yang Lebih Powerful“.
BACA JUGA:
- Ngajar Anak SMP Tarakanita, Menteri Wishnutama: Tidak Ada Kreativitas yang Langsung Jadi
- Oneng Ajak Milenial Tarakanita Tidak Takut dan Apatis dengan Politik
- Pandemi Covid-19 Jadi Momen Emas Tarakanita Internalisasi Pendidikan Karakter Peserta Didik
- Peserta Didik di Lereng Gunung Terkendala Online, Tarakanita Terapkan Pendampingan Khusus
- Aurelius Arya Saputra: Tarakanita Gerak Cepat Zero Accident Wabah Covid-19
- Pak Menteri Nasehati Para Siswa SD Tarakanita Bertanggung Jawab dan Mandiri
- Profesi Guru Tidak Akan Hilang, Bambang Brodjonegoro: Karena Human Touch
- Ditanya “Cucu” Gadget Murah untuk Belajar Online, Ini Jawaban Menristek/Kepala BRIN
“Pengalaman saya di SMA Tarakanita 1 merupakan periode waktu yang sangat berkesan karena saya jadi kebentuk banget. Saya terbentuk etos kerja dan kegigihan dalam kerja, salah satunya terbangun di Tarakanita,” aku pemeran Cinta dalam film AADC (Ada Apa Dengan Cinta: 2002).
Perempuan bernama lengkap Dian Paramita Sastrowardoyo kelahiran Jakarta, 16 Maret 1982 itu juga mengakui pelajaran di Tarakanita itu nggak gampang dan banyak sekali kegiatan yang membuatnya harus aktif, seperti pensi (pentas seni).
“Aku dulu setiap tahun seksi acara dengan tugas nawar band dan audisi band-band murid yang mau tampil supaya yang tampil yang benar-benar bagus hingga nyusun acara (rundown). Sekarang sebagai prosuder, kepakai banget,” kenangnya di acara yang dipandu Theresia Dwi Susanti Dewi (Guru SMA Tarakanita 1) dan Yustinus Sumayanto (Guru SMA Tarakanita Gading Serpong).
“Intinya kalau jadi anak Tarq (Tarakanita) itu orang-orang yang mau kerja keras dan mau repot. Karakteristik anak Tarq itu tahan banting, berani kerja keras, berani repot dan berani mewujudkan sesuatu. Saya percaya saya nggak mungkin seperti sekarang ini, kalau dulu tidak sekolah di Tarq,” pungkasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply