![Ilustrasi: Belajar di sekolah saat pandemi Covid-19. (Ist.) Ilustrasi: Belajar di sekolah saat pandemi Covid-19. (Ist.)](/wp-content/uploads/2020/06/Belajar-di-sekolah-saat-pandemi-Covid-19-640x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Sekira 66 persen dari 60 juta siswa dari berbagai jenjang pendidikan di 34 propinsi di Indonesia, mengaku tidak nyaman belajar di rumah selama pandemi Covid-19. Dari jumlah itu, 87 persen ingin segera kembali ke sekolah.
BACA JUGA:
- Sah, Masa Orientasi Kampus bagi Mahasiswa Baru Wajib Dilakukan Secara Online
- Minim Panduan Guru Saat Covid-19, Modul Belajar Mandiri Siswa Kini Digodok
- Duh, Dampak Pandemi Covid-19, Mendikbud: Banyak Universitas Swasta Alami Krisis
- Mantap, Profesor Asal Australia akan Dampingi e-Learning Guru Madrasah
- Lagi-Lagi Soal UKT, Tagar #UniversitasPancenNdlogok Trending di Twitter
- Resmi, Pelajaran Agama dan PPKN Tidak Dilebur
Tapi, mereka tetap menyadari dampak pandemi Covid-19 terhadap kesehatan bila kembali ke sekolah. Sehingga menurut mereka, akan lebih baik untuk kembali belajar ke sekolah jika jumlah kasus Covid-19 berkurang, atau bahkan tidak ada sama sekali.
Sebanyak 88 persen siswa juga bersedia mengenakan masker di sekolah. Sementara, 90 persen mengatakan, pentingnya jarak fisik jika mereka melanjutkan pembelajaran di kelas.
Demikianlah hasil survei UNICEF melalui kanal U-Report yang terdiri dari SMS, WhatsApp, dan Messenger. Survei yang dilakukan mulai 18 hingga 29 Mei 2020 dan 5 hingga 8 Juni 2020 ini, menerima lebih dari 4.000 tanggapan dari siswa di 34 provinsi.
Selama belajar di rumah, 38 persen siswa yang jadi responden mengatakan bahwa kendala utama yang kerap mereka hadapi adalah kekurangan bimbingan dari guru. Sementara 35 persen menyebutkan, akses internet yang buruk.
Leave a Reply