JAKARTA, KalderaNews.com – Deputi Direktur BPK PENABUR Jakarta, Elika Dwi Murwani menegaskan BPK PENABUR yang tahun ini berusia 70 tahun sudah berpengalaman dalam menyiapkan dan menyusun strategi pembelajaran apa pun, termasuk Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) untuk puluhan Taman Kanak-Kanak (TK) yang tersebar di Jabodetabek saat new normal karena pandemi Covid-19.
TKK PENABUR Jakarta yang mengemban tugas untuk mempersiapkan anak-anak usia dini memasuki Sekolah Dasar (SD) telah menyiapkan program-program unggulan mulai dari e-Dare to Care, Personal Touch, CareGiver Training (pelatihan pendamping anak (Caregiver) bersertifikat, Learning Tools (berisi map lembar kerja, map-e-dare to care, buku bahasa Inggris My little Island(Nasional), spidol, crayon, pensil warna dan buku panduan siswa yang diberikan graris oleh PENABUR), Ektra-kurikuler Coding, e-Three Way Conference (e-TWC), Let’s Read and Count, Materi dan Penugasan dalam Google Class Room hingga e-Bridging Class
“Yang dikangenin dari BPK PENABUR adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter di TKK PENABUR adalah e-Dare to Care. Anak-anak di TK dilatih untuk berani bersosialisasi, berbagi dengan teman, menghargai orang lain dan dirinya sendiri,” tandasnya di acara webinar bertema “How Effective is Home-based Learning for Kids and Parents” yang diselenggarakan oleh BPK PENABUR Jakarta, Sabtu, 27 Juni 2020.
BACA JUGA:
- Ari Lasso Curhat Putrinya Rindu pada Guru dan Teman Sekolah di SDK PENABUR
- Ganti Pekerjaan 20-30 Kali dalam Hidup itu Akan Lumrah di Masa Depan
- Wow, Finalis Puteri Indonesia Ini Ternyata Pilih Jadi Guru di SDK PENABUR Kota Jababeka
- TKK 6 PENABUR Apresiasi Para Pahlawan Pendidikan Saat Pandemi Covid-19 Lewat Lagu
- Hebat, TKK 3 PENABUR Jakarta Juara I Marching in Harmony Championship 2019
- Keunggulan TKK 3 PENABUR Jakarta
Ia menegaskan dengan pendidikan karakter e-Dare to Care kelak saat anak menjadi orang dewasa akan tumbuh dengan sehat, mau menghargai dirinya sendiri dan orang lain.
Ditandaskannya, pendidikan di semua TKK PENABUR pada dasarnya bermain sambil belajar, yakni bagaimana mereka (anak-anak) menyukai pelajarannya tanpa dipaksa.
“Anak-anak kecil tidak bisa dipaksa. Kalau dipaksa akan jenuh dan stres,” tandasnya.
Lantas saat ada orang tua yang menanyakan, kenapa disekolahkan di TKK PENABUR kalau tidak diajarkan membaca, menulis dan menghitung, Elika menegaskan bahwa TKK PENABUR mengajarkan membaca dan menghitung, tetapi pendekatannya yang berbeda, karena anak usia dini tidak bisa dipaksa.
Hal yang sama juga diberlakukan bagi anak-anak kelas 1 dan 2 di SDK PENABUR. Di kelas 1-2 SD tidak ada pemetikan nilai, seperti yang dulu disebut ulangan umum, karena secara psikologi kurang tepat.
“Di SD anak akan diajari membaca, menulis dan menghitung secara per lahan-lahan sesuai dengan kemampuan anak. Pada waktunya anak akan bisa menulis, membaca dan menghitung sesuai dengan kecepatannya,” terangnya.
Ia menerangkan membaca-menulis adalah kemampuan psikomotorik (motorik halus), sementara berhitung itu abstraksi atau logika yang anak-anak belum sampai ke situ.
Lantas dari program unggulan yang ditawarkan, yang menarik yakni CareGiver Training. Program ini relevan bagi orang tua yang dua-dua bekerja. BPK PENABUR menyiapkan strategi CareGiver Training secara matang.
“Kalau di rumah ada yang menemani, kami siap untuk memberikan pelatihan pada mereka untuk membantu anak-anak yang masih usia TK,” tandasnya.
Sementara itu terkait program personal touch yang memang penting untuk anak-anak usia di bawah 5 tahun. Ia menerangkan TKK PENABUR membuat personal touch, dimana setiap minggu akan ada pendekatan personal yang benar-benar secara pribadi. Dengan pendekatan ini, anak menjadi tenang (ayem). Anak menjadi happy dan tenang dalam belajar.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply