JAKARTA, KalderaNews.com – Para guru dan staf TKK 6 PENABUR mengapresiasi para pahlawan pendidikan selama pandemi Covid-19 dengan lagu berjudul Guruku Tersayang yang dinyanyikan secara estafet melalui kanal Youtube.
Kepala TKK 6 PENABUR, Dewi Sofa Tjoeng, S.Si, M.M. menyampaikan lagu ini khusus dipersembahkan untuk para pahlawan pendidikan, yakni para guru, dosen, dan para orang tua yang sekarang ini ikut menjadi “guru” di rumah.
Ia menjelaskan berbagai keterbatasan dialami oleh seluruh lapisan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, salah satu aktivitas belajar dan mengajar di sekolah.
BACA JUGA:
- Yuk, Temukan Keunggulan TKK 6 PENABUR di Open House 2017
- Mengenal Keunggulan TKK 6 Penabur Kelapa Gading Melalui Open House
- Lulus SMA Sekolah Semesta Semarang, Putra SISKS Pakoe Boewono XIII Diwisuda Secara Online
- Kayla Tarliman Ingin Jadi Pengusaha yang Tetap Bisa Bernyanyi
- Lulus SMA Mau Kuliah ke Luar Negeri, Albert Johansen Lay: Giat Belajar dan Skill Writing Inggris
- Amazing! Begitu Lulus, Siswi SMA ini Langsung Dapat Beasiswa ke Florida
- Keren Nih, Kania Khairunissa, Siswi SMA Islam Al-Azhar BSD Lolos Seleksi di 5 Universitas Australia
- Gokil Abis, Siswi PENABUR ini Dapat Beasiswa Penuh Hingga Master di University of Oxford
- Yuk Ikuti Jejak Kezia dari PENABUR, Beasiswa S1 Full di Oxford dan Cambridge ini Tutup 21 Oktober 2019
Kendati demikian, semangat dari para guru tetap menyala-nyala agar dapat terus mendidik dan melayani para peserta didik, begitu pula dengan orang tua yang saat ini turut menjadi guru agar dapat membimbing anak-anak di rumah.
Bagi TKK 6 PENABUR dengan 406 anak dan 31 guru dan staf inti, terangnya, kebijakan belajar di rumah melahirkan metode pembelajaran yang benar-benar harus adaptatif untuk anak usia 1,5-6 tahun.
Yang ideal tentu saja anak belajar di sekolah bersama dengan guru-guru yang siap dengan materi, alat peraga, dan metode mengajar. Namun dalam kondisi seperti ini, metode yang diberikan adalah yang terbaik bagi anak usia dini.
“Yang terutama dalam home learning ini adalah kerjasama dan peran dari orang tua yang membimbing anak di rumah. Kami menggunakan video pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru dan dapat diunduh orang tua sehingga bisa diputar kapan saja anaknya siap untuk belajar,” tandasnya.
Selain itu, imbuhnya, anak diberikan materi juga dari Google Classroom, berupa video, lagu, lembar kerja, petunjuk kreativitas, dan lainnya.
Dewi menambahkan materi juga dapat diputar berulang-ulang sesuai pembelajaran anak usia dini yang perlu pengulangan, sementara itu para guru dan karyawan TKK 6 PENABUR selalu terbuka untuk memberikan bantuan kepada orang tua atau anak yang kesulitan dalam belajar.
Selanjutnya, para guru juga melakukan teleconference seminggu 1-2 kali untuk menanyakan kabar anak sekalian melihat perkembangan anak selama 1 minggu. Materi pembelajaran yang sulit dipahami orang tua atau anak diulas kembali oleh guru. Anak tetap diobservasi langsung oleh guru.
Kendati demikian, ia mengakui home learning semacam ini bukan tanpa kendala, salah satu yang kerap ditemui adalah soal membagi waktu dan peralatan elektronik antara orang tua yang bekerja saat di rumah atau karena anaknya lebih dari 1 yang home learning.
Oleh karena itu, materi yang diberikan khusus tingkat taman kanak-kanak ini berupa video yang dapat diputar kapan saja dan dimana saja alias tidak terpaku. Bisa dilakukan saat weekend atau sore-malam hari. Dan bila orang tua tidak memiliki printer untuk mencetak lembar kerja, sekolah mengizinkan orang tua untuk menggambar atau menggunakan media lain.
“Yang penting tujuan pembelajaran tercapai, bukan hasil saja yang dilihat. Untuk anak usia 1,5-6 tahun yang ada di TKK 6 PENABUR, yang terutama adalah proses.”
“Anak mendapatkan pembelajaran dan stimulasi yang baik untuk meningkatkan tumbuh kembang anak sesuai usianya serta memberi pengetahuan dan kemampuan agar semakin mematangkan anak menuju tingkat yang lebih tinggi,” tandasnya.
Lantas bagaimana pihak sekolah memantau perkembangan anak selama home learning ini? Dijelaskannya, hasil penugasan yang dikirim oleh orang tua ke email guru diperiksa dan diobservasi untuk diberi penilaian.
“Guru juga berinteraksi dengan anak melalui telepon atau video call secara pribadi, bila saat teleconference yang terjadwal anak yang bersangkutan berhalangan hadir. Jadi kami berusaha memfasilitasi semua kebutuhan anak dan orang tua,” tandasnya.
Selanjutnya, indikator yang dianalisis oleh pihak sekolah yang beralamat di Jl. Hibrida Raya Blok QA/3, Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk melihat perkembangan anak selama home learning mencakup nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik dan seni.
“6 lingkup perkembangan di atas disesuaikan dengan tingkat usia anak mulai dari Toddler, Playgroup, K1 hingga K2. Seluruh guru di TKK 6 PENABUR memiliki penguasaan yang sangat baik dalam memahami kompetensi dasar yang harus dimiliki anak pada usia sekolah sehingga panduan untuk menilai jelas bagi mereka,” pungkasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply