JAKARTA, KalderaNews.com — Hasil studi terbaru dari Program for International Student Asessment (PISA) tentang literasi finansial terhadap 20 sistem pendidikan di dunia menunjukkan hasil yang mengecewakan bagi Indonesia.
Literasi finansial murid berusia 15 tahun di Indonesia berada di peringkat paling rendah di antara 20 negara yang turut dalam survei. Indonesia mencatat skor rata-rata 388, satu-satunya negara yang mencatat skor rata-rata di bawah 400.
Dalam studi ini, skor tertinggi dimiliki oleh Estonia sebesar 547, sedangkan Amerika Serikat (AS) berada di peringkat enam dengan skor 511. Ada pun skor rata-rata negara-negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), adalah 505.
OECD adalah inisiator studi PISA.
Indonesia merupakan negara yang siswanya paling banyak berada di kelompok low performers (berkinerja rendah), yaitu siswa yang skornya di bawah 400 atau level 2. Artinya, mereka belum mampu menerapkan pengetahuan dan pemahaman finansial mereka dalam kehidupan nyata.
Siswa Indonesia yang berada pada kelompok berkinerja rendah dengan skor di bawah 400 sebanyak 57 persen, paling banyak dibandingkan dengan negara-negara lain. Sebaliknya, tidak satu pun siswa Indonesia alias nol persen yang berada pada kelompok high performers (berkinerja tinggi) yaitu siswa yang mampu mencapai level 5 (dengan skor 625).
- PKN STAN Tidak Buka Pendaftaran, Tahun 2020 Ini Bukan yang Pertama Kali
- Sri Mulyani: Mahasiswa Baru PKN STAN Harus Jujur dan Hargai Perbedaan
- Wisuda 4436 Mahasiswa PKN STAN, Sri Mulyani: Jangan Berhenti Belajar
- Simak, Berikut 15 Ucapan Selamat Waisak Berbahasa Indonesia dan Inggris
- TKK 6 PENABUR Apresiasi Para Pahlawan Pendidikan Saat Pandemi Covid-19 Lewat Lagu
“Pada tahun 2018 persentasi kelompok berkinerja rendah siswa berumur 15 tahun berkisar dari 5 persen di Estonia hingga 57 persen di Indonesia,” demikian siaran pers National Center for Education Statistics (NCES), mengutip studi PISA.
“Persentase siswa yang berada di kelompok berkinerja tinggi berkisar dari 20 persen di Finlandia dan nol persen di Indonesia,” lanjut studi tersebut.
Hasil studi terbaru (yang dilakukan pada 2018) itu dilansir oleh NCES) pada 7 Mei 2020.
Hasil mengecewakan juga terjadi pada tingkat literasi finansial siswa AS. Menurut NCES, tingkat literasi finansial siswa AS tidak mengalami kemajuan bila dibandingkan dengan tingkat literasi finansial pada tahun 2012. AS berada pada peringkat enam dengan skor 511.
Peringkat lengkap literasi finansial terhadap 20 sistem pendidikan di dunia adalah sebagai berikut (di dalam kurung adalah skor rata-rata)
- Estonia (547)
- FInlandia (537)
- Kanada (532)
- Polandia (520)
- Australia (511)
- AS (506)
- Portugal (506)
- Latvia (501)
- Lithuania (498)
- Federasi Rusia (495)
- SPanyol (492)
- Slovakia (481)
- Italia (476)
- Cile (451)
- Serbia (444)
- Bulgaria (432)
- Brazil (420)
- Peru (411)
- Georgia (403)
- Indonesia (388)
Sebagai catatan studi ini hanya mengikutkan 20 sistem pendidikan di dunia dan keikutsertaan dalam survei bersifat opsional. Sebanyak 13 negara yang turut dalam survei ini merupakan anggota OECD, sisanya bukan anggota OECD, termasuk Indonesia.
Studi literasi finansial PISA dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman siswa tentang konsep-konsep-konsep, produk dan risiko finansial, serta kemampuan mereka untuk menerapkannya dalam situasi nyata dalam mengambil keputusan terjait dengan isu-isu finansial.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply