Doni Koesoema A.: Keliru Bila Pendidikan di Masa Covid-19 Itu Sibuk dengan Sarana

Doni Koesoema A (KalderaNews.com/Ist)
Doni Koesoema A. (KalderaNews.com/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pemerhati Pendidikan, Doni Koesoema A. menegaskan pendidikan itu seharusnya jarak dekat, bukan jarak jauh seperti diributkan seperti sekarang. Bila pendidikan itu belajar tentang kehidupan, maka ia harusnya dekat, sedekat jantung dengan hati, sebagai sumber kehidupan dan spiritualitas.

Ia menambahkan yang membuat pendidikan itu pendidikan adalah kedekatan guru dan murid. Bukan alat, metode, atau cara mengajarnya. Maka akan keliru bila di masa Covid-19 ini sibuk dengan sarana, tapi lupa tujuan pendidikan, yaitu mendekatkan anak-anak dengan kehidupan apapun caranya. Sebab dalam hati, di situlah inti kehidupan.

BACA JUGA:

“Di mana hatimu berada, di sanalah hartamu berada. Demikian kata orang bijak. Maka, alih-alih sibuk dengan sarana, para guru semestinya belajar mengenali isi hatinya sebab di sanalah harta yang terbaik itu akan ia berikan pada murid,” tandasnya dalam pesan singkatnya yang didapatkan KalderaNews di Hari Pendidikan Nasional 2020, Sabtu, 2 Mei 2020.

Satu prinsip pendidikan, tandasnya yaitu nemo dan quod non habet. Tak seorang pun memberikan dari apa yang tidak dimilikinya. Guru itu tugas utamanya bukan mengajar materi, tapi mengajarkan dirinya sendiri, hatinya, aspirasinya, nilai-nilai kehidupan yang diyakininya

“Maka di Hari Pendidikan Nasional 2020 ini, saya mengajak para guru untuk bertanya, apa harta dalam hatiku yang aku miliki untuk aku berikan pada para murid? Sebab di mana hatimu berada, di sana hartamu berada. Berikan harta terbaik buat bekal para murid,” pungkasnya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*