JAKARTA, KalderaNews.com – Deputi Menteri BAPPENAS bidang Ekonomi, Bambang Prijambodo, bersama Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, meresmikan program baru bernama ARISE+ Indonesia Trade Support Facility di Ayana Midplaza, Rabu, 25 September 2019.
ASEAN Regional Integration Support-Indonesia Trade Support Facility atau disingkat ARISE+ Indonesia adalah program hibah empat tahun bernilai 15 juta euro (sekitar 232 milyar Rupiah) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekspor serta integrasi Indonesia dalam rantai nilai global.
Program ini akan mendukung penguatan kapasitas terkait perundingan perjanjian perdagangan bebas, peningkatan infrastruktur mutu guna mendorong ekspor unggulan seperti produk pertanian pangan dan perikanan, serta mempromosikan Indikasi Geografis (IG) unggulan Indonesia. Program ini juga berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan meningkatkan keterlibatan eksportir skala kecil dan menengah pada rantai nilai global.
BACA JUGA
- EU, Indonesia Enhance Economic Ties with the ARISE+ Indonesia Trade Support Facility
- Hai Milenial, Waspada Nih Ratusan Pinjaman Online Ilegal Mencekik
- 80 percent of the world’s extreme poor live in rural areas
- Biaya Pendidikan Makin Tinggi, Asuransi Bisa Jadi Solusi
- Tips Memilih Aplikasi Fintech Masa Kini yang Terbaik dan Aman
“Kerja sama ekonomi yang telah berlangsung lama dengan Indonesia berfokus pada peningkatan iklim usaha, pembangunan ekonomi yang inklusif serta investasi berkelanjutan”, kata Vincent Piket, Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia.
“ARISE+ Indonesia akan mendukung integrasi perdagangan dan investasi Indonesia di ASEAN, dengan Uni Eropa dan dalam WTO”, imbuhnya.
Uni Eropa adalah mitra dagang ketiga terbesar di Indonesia dan salah satu sumber investasi asing langsung (FDI) terpenting. Pada tahun 2018, perdagangan bilateral mencapai 26,3 miliar euro, dengan surplus sebesar 6,9 miliar euro untuk Indonesia. Uni Eropa juga merupakan investor diluar Asia teratas di Indonesia, dengan FDI lebih dari USD 3,3 miliar.
Saat ini, proses negosiasi dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Uni Eropa-Indonesia (IEU-CEPA) masih berlangsung. Setelah negosiasi dituntaskan, perjanjian CEPA akan memungkinkan peningkatan perdagangan barang dan jasa serta meningkatkan peluang investasi di pasar bersama dengan 750 juta penduduk.
Deputi Menteri BAPPENAS Bidang Ekonomi, Bambang Prijambodo, menyambut baik kemitraan UE dan Indonesia yang semakin erat di bidang ekonomi. “ARISE+ Indonesia adalah bukti komitmen bersama untuk meningkatkan daya saing ekspor dan integrasi ke dalam rantai nilai global, termasuk ASEAN”, katanya.
“Keberhasilan ekonomi Indonesia akan tergantung pada kapasitas kita untuk mereformasi struktur ekonomi, dan diversifikasi sektor manufaktur akan memainkan peran penting dalam mendorong transformasi struktural ini. Para eksportir skala kecil dan menengah harus lebih kompetitif dan terintegrasi di pasar internasional, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan ARISE+ Indonesia untuk mencapai tujuan-tujuan ini ”.
ARISE+ Indonesia diimplementasikan bersama dengan BAPPENAS, Kementerian Perdagangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Kegiatan awal program akan mencakup pengembangan kapasitas di berbagai kementerian, studi terkait perdagangan dan investasi, serta dukungan teknis kepada asosiasi produsen Indikasi Geografis (IG).
Selain Pemerintah, kolaborasi dengan perwakilan dunia usaha akan dilakukan untuk membantu menyebarluaskan kemajuan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Uni Eropa-Indonesia (IEU- CEPA) ke kalangan bisnis dan masyarakat sipil, serta memastikan manfaatnya bagi Indonesia termasuk dalam hal peningkatan lapangan kerja dan pemerataan kesejahteraan. (FH)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply