JAKARTA, KalderaNews.com – UNESCO meluncurkan Atlas Interaktif baru tentang hak perempuan dan anak perempuan atas pendidikan. Atlas ini menjadi alat pemantauan dan advokasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan publik tentang status konstitusi nasional, undang-undang dan peraturan terkait dengan hak pendidikan anak perempuan dan perempuan.
Diketahui, lebih dari 70 tahun setelah pengakuan hak atas pendidikan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia banyak anak perempuan dan perempuan tidak dapat menggunakan hak mereka atas pendidikan karena ketidaksetaraan jender dan praktik-praktik diskriminatif.
Kemiskinan, pernikahan dini, dan kekerasan berbasis gender hanyalah beberapa alasan di balik tingginya persentase putus sekolah dan anak perempuan dan perempuan yang buta huruf secara global.
BACA JUGA
- Nah, Inilah 10 PTS Terbaik di Jawa Timur Versi Kemenristekdikti
- Inilah 10 PTS Terbaik di Jawa Barat Versi Kemenristekdikti
- Inilah 50 Perguruan Tinggi Vokasi dengan Ranking Tertinggi di Indonesia pada 2019
- Inilah 100 PTN dan PTS Terbaik 2019 Versi Kemenristekdikti
- Pendidikan Lanjut dan Karir Anggota Paskibraka Akan Difasilitasi
Atlas Interaktif yang dikembangkan oleh UNESCO ini memungkinkan tindak lanjut yang lebih baik dari perubahan dalam kerangka kerja normatif nasional yang mengatur hak anak perempuan dan perempuan atas pendidikan. Alat interaktif ini saat ini menggunakan 12 indikator untuk mengukur status kerangka hukum nasional tentang hak anak perempuan dan perempuan atas pendidikan.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan umpan balik yang diterima dari negara, Atlas akan dikembangkan lebih lanjut dan diperbarui secara berkala hingga 2030 yang menjadi batas waktu yang ditetapkan untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4.
Iterasi pertama ini mencakup informasi dan data di 196 negara untuk tiga indikator pertama dan 35 negara untuk yang lain, tetapi ambisinya adalah untuk memperluas untuk mencakup semua negara. Akses Atlas UNESCO tentang hak perempuan dan anak perempuan untuk pendidikan ini bisa dilihat di sini.
Penelusuran KalderaNews pada Selasa, 20 Agustus 2019 menemukan score untuk Indonesia di 12 indikator ini cukup lumayan yakni 5 dibanding misalkan Malaysia yang masih di angka 1. (LF)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply