65 Persen Pelajar Indonesia di Belanda Kini Sudah Kuliah dengan Dana Sendiri

Study in Holland Pre-departure Briefing 2019
KI-KA: Staf Penasihat Bagian Politik Kedutaan Belanda di Jakarta Roy Spijkerboer, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl dan Koordinator Promosi Pendidikan, Inty Dienasari saat konferensi pers acara Study in Holland Pre-departure Briefing 2019 yang diselenggarakan Nuffic Neso Indonesia di Erasmus Huis Jakarta, Sabtu 3 Agustus 2019 (KalderaNews/JS De Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sedikitnya 260 pelajar hadir di acara pre-departure briefing yang diselenggarakan Nuffic Neso Indonesia pada akhir pekan lalu di Erasmus Huis Jakarta, Sabtu 3 Agustus 2019.

Menariknya, sebagian besar (59.2%) dari mereka akan melanjutkan program master (setara S2), sisanya 30% akan melanjutkan ke program Bachelor (setara S1), 1.8% akan melanjutkan PhD (setara S3), dan sekitar 9% akan mengambil kursus singkat di Belanda.

Menurut Koordinator Promosi Pendidikan, Inty Dienasari, jika dilihat dari sumber pendanaan mereka, jumlah pelajar yang menggunakan dana sendiri (65%) hampir sama banyaknya dengan pelajar yang memanfaatkan dana beasiswa (58.8%) untuk studi di Belanda.

BACA JUGA:

Ia menambahkan ada berbagai jenis beasiswa untuk studi di Belanda diantaranya beasiswa StuNed, Orange Tulip Scholarship (OTS), Orange Knowledge Programme, LPDP, SPIRIT, FETA, universitas-univesitas di Belanda, dan juga perusahaan-perusahaan tempat para pelajar bekerja. KLIK: Beasiswa ke Belanda.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*