SINGAPURA, KalderaNews.com – KBRI Singapura bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan tergabung ke dalam Indonesia Incorporated dan didukung KADIN-Komite Singapura, Singapore Business Federation (SBF) akan menyelenggarakan Indonesia Investment Day (IID) ke-2 di Ritz Carlton Hotel-Singapura pada 26 Juli 2019 mendatang.
Melanjutkan kesuksesan IID 2018, IID 2019 sebagai flagship event diplomasi ekonomi ini bersifat komprehensif karena mencakup diskusi panel, pameran dan forum konsultasi one-on-one dan start-up pitching yang bertujuan tingkatkan Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia.
Dubes RI Singapura, Ngurah Swajaya, pada KalderaNews menyampaikan IID 2019 akan difokuskam kepada 3 sektor prioritas pemerintah, yakni industri 4.0, pariwisata (infrastruktur) dan pembangunan infrastruktur (perumahan, jalan tol, pengelolaan air, dan MRT).
BACA JUGA:
- Indonesia Buka-Bukaan Soal Persepsi Negatif Sawit dan Gambut di Norwegia
- Indofood Coba Genjot Market di Amerika Lewat Pameran NRA 2019
- 5 Temuan Perilaku Unik Masyarakat Saat Ramadhan
- IFC and West Java join forces to ensure sustainable infrastructure growth
- Bagi Mahasiswa, Inilah Cara Cerdas Menghemat Uang Bulanan
Kegiatan ini diselenggarakan kembali untuk memanfaatkan momentum peningkatan minat investasi dan iklim investasi yang semakin menarik di Indonesia, terutama peningkatan indeks daya saing Indonesia serta untuk mengantisipasi dampak “perang dagang”.
Selama 5 tahun terakhir, Singapura selalu menjadi investor terbesar ke Indonesia yang nilainya terus meningkat. Jumlah FDI selama tahun 2018 sebesar USD 9.2 miliar (naik 9.1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 sebesar USD 8.4 miliar).
Nilai total realisasi investasi Singapura sejak tahun 2013-2018 mencapai USD 43.2 miliar. Potensi yang ada masih memungkinkan peningkatan investasi ke Indonesia, termasuk dalam bidang pembangunan infrastruktur.
Meskipun masih banyak kendala yang kerap ditemui investor, seperti kepastian hukum, kepastian dan kejelasan implementasi peraturan perpajakan, pertanahan dan keimigrasian, namun sejalan komitmen dan langkah konkrit pemerintah Presiden Jokowi, daya saing Indonesia semakin kondusif yang juga didukung investment grade yang diberikan pemeringkat internasional, pembangunan infrastruktur termasuk rencana peningkatan kualitas sumber daya manusia meningkatkan potensi Indonesia.
IID ke-2 akan menghadirkan high-level speakers dan diskusi panel di bidang industri 4.0, pariwisata (infrastruktur) dan infrastruktur, serta akan diisi dengan program one-on-one consultation session (investor dengan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah atau industri), start-up pitching dan pameran investasi industri, pariwisata, infrastruktur, finansial yang menampilkan proyek-proyek siap untuk investasi dll. Layanan konsultasi mencakup bidang investasi, perpajakan, ketenagakerjaan, dan imigrasi, ujarnya.
Dubes Ngurah Swajaya menambahkan bahwa IID kali ini menambahkan program start-up pitching menampilkan 5 usaha rintisan Indonesia (starts-up) sebagai kelanjutan dari Regional Investment Forum 2019 (RIF) di Jakarta pada Maret 2019 lalu. Selain itu, IID juga akan menawarkan ready to offer projects untuk investasi di bidang industri 4.0, pariwisata, dan infrastruktur yang telah dikurasi.
Paska pemilu tahun 2019, sudah banyak investor yang siap masuk ke Indonesia untuk memanfaatkan potensi Indonesia yang besar. Hal ini membuka momentum investasi yang perlu dimanfaatkan secara optimal.
Stabilitas politik, dan peningkatan daya saing, peringkat investasi dari seluruh pemeringkat internasional, pasar yang besar dan posisi Indonesia sebagai basis produksi potensial untuk 640 juta rakyat ASEAN menjadi faktor penting yang mendorong minat investor menanamkan modalnya di Indonesia. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply