PHNOM PENH, KalderaNews.com – Indonesia dan Kerajaan Kamboja akan menggelar Cambodia-Indonesia Friendship Trade Fair di Preah Reach Damnak Park, Provinsi Siem Reap, Kamboja pada 19-21 Juli 2019 mendatang.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng saat konferensi pers dalam rangka diseminasi informasi acara ini menegaskan pameran bersama ini diharapkan dapat mempertemukan, menghubungkan para pebisnis dan pengusaha Indonesia -Kamboja agar saling mengembangkan potensi bisnis dan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
“Hal ini akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi (engine of growth) kedua negara sebagai bagian dari Masyarakat Eonomi ASEAN (MEA),” tandasnya bersama Secretary of State (SoS) atau Wakil Menteri Perdagangan Kamboja, Chhuon Dara dihadapan jajaran pejabat tinggi Kementerian Perdagangan Kamboja, media cetak dan media elektronik setempat.
BACA JUGA:
- KBRI Singapura Genjot Investasi dengan Indonesia Investment Day (IID) Ke-2
- Indonesia Buka-Bukaan Soal Persepsi Negatif Sawit dan Gambut di Norwegia
- Indofood Coba Genjot Market di Amerika Lewat Pameran NRA 2019
- 5 Temuan Perilaku Unik Masyarakat Saat Ramadhan
- IFC and West Java join forces to ensure sustainable infrastructure growth
- Bagi Mahasiswa, Inilah Cara Cerdas Menghemat Uang Bulanan
Pameran dagang bersama yang akan dilaksanakan oleh KBRI Phnom Penh bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Kamboja ini merupakan salah satu kegiatan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik RI-Kamboja.
Pameran secara resmi akan dibuka gratis mulai 19 Juli 2019 oleh Menteri Perdagangan Kamboja, H.E. Pan Sorasak, Duta Besar Sudirman Haseng dan Gubernur Provinsi Siem Reap, H.E. Tea Sheiha.
SoS Chhuon Dara menyampaikan bahwa sekitar 60 perusahaan Indonesia atau distributor atau importer produk Indonesia di Kamboja dan 40 perusahaan Kamboja akan mempromosikan berbagai produk kedua negara yang berkualitas seperti makanan dan minuman, otomotif, matras, buah segar (salak), balsam & minyak herbal, minyak goreng, kertas dan alat tulis, obat-obatan, kerajinan tangan, dan batik Indonesia.
Kegiatan pameran diharapkan dapat meningkatkan nilai perdagangan RI-Kamboja. Menurut Kementerian Perdagangan RI, pada tahun 2018, neraca perdagangan bilateral mencapai USD 558.619 juta (ekspor Indonesia: USD 525.597 juta dan impor Kamboja: USD 33.022 juta). Pada periode Januari – April 2019, neraca perdagangan mencapai USD 196.266 juta (meningkat 10,48% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018). (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply