SEMARANG, KalderaNews.com – Kerap terdengar kebakaran rumah akibat kebocoran tabung gas Liquefied Petroleum Gas atau LPG. Padahal sejak 2007, hampir seluruh rumah tangga di Indonesia telah menggunakan tabung gas LPG untuk keperluan sehari-hari. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tata cara instalasi tabung gas LPG menyebabkan masyarakat takut menggunakan tabung gas LPG.
Menatap fenomena itu, tiga mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines), yakni M. Fadhli Hidayat, Fathur Muhammad, dan Aliftha Ayu Kusumanggari membuat karya yang berguna untuk masyarakat. Didampingi Bambang Supriyo selaku dosen pendamping, mereka membuat perangkat pengaman kebocoran gas LPG berbasis Android.
BACA JUGA:
- Banana Lady dari ITB Ciptakan “Fruits Storage Chamber” untuk Perpanjang Usia Buah Pisang
- Mahasiswa Universitas Brawijaya Gondol Medali Emas di Korea
- Tim Barunastra ITS Pertahankan Gelar Juara Dunia
- Jasmine Aulia: Dara Cantik Pencipta Fishco-Box Ramah Lingkungan
Menurut Fadhli Hidayat, perangkat pengaman gas LPG yang disingkat “Pemanas LPG” ini merupakan pendeteksi kebocoran gas yang mengkombinasikan fungsi dari berbagai komponen seperti sensor MQ-5, sensor api, modul kamera, modul speaker, sensor laju aliran, arduino mega, dan kipas DC brushless. “Dengan kombinasi dari beberapa komponen tersebut terciptalah sebuah teknologi untuk memberi rasa aman bagi masyarakat pengguna gas LPG,” paparnya.
Sistem kerja Pemanas LPG ini menggunakan Arduino Mega yang terintegrasi dengan kamera agar bisa memonitor secara nyata adanya kebocoran gas LPG dan juga menggunakan flowmeter yang bisa digunakan pada tekanan rendah untuk mengukur aliran gas pada selang.Sistem yang digunakan pada alat ini benar-benar unik dan orisinil karena ketika ada gas yang bocor pada LPG secara otomatis akan mendeteksi dan segera membuang gas tersebut ke udara bebas. Masyarakat pengguna juga bias secara langsung memantau dengan aplikasi Android yang telah dibuat.
Teknologi ini didesain untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat. Alat ini juga dilengkapi fitur otomatisasi untuk membuang gas yang bocor pada tabung maupun daerah kompor sehingga mencegah kontak gas dengan api. Otomatisasi alat ini menggunakan kipas sebagai exhaust fan dan solenoid yang akan mengunci aliran gas pada selang gas bila ada kebocoran gas. Alat ini juga dilengkapi sensor api yang digunakan sebagai pendeteksi nyala api pada kompor. Sensor gas juga berfungsi mendeteksi kebocoran gas pada tabung dan kompor. Sementara, speaker akan memberi pemberitahuan suara bila kondisi alat berbahaya, yaitu ketika ada kebocoran gas pada tabung maupun kompor. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply