JAKARTA, KalderaNews.com – Pada UN 2019 Kmendikbud memberikan angket yang telah diisi oleh siswa, guru, maupun kepala sekolah. Sebanyak 682.603 siswa dari 14.796 sekolah (33% dari populasi sekolah UNBK) sebagai responden angket UN di jenjang SMP/MTs.
Hasil angket tersebut memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang aspek kognitif yang menjadi determinan capaian UN. Pengisian angket dilakukan secara sukarela di hari terakhir UN.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Totok Suprayitno menjelaskan angket hasil UN ini dapat dijadikan landasan pembuatan kebijakan, khususnya oleh pemerintah daerah.
BACA JUGA:
- Rerata Kenaikan Nilai Murni UN SMP Swasta Lebih Tinggi Dibanding SMP Negeri
- Hasil Ujian Nasional (UN) Tingkat SMP Mengalami Kenaikan
- Inilah 10 SMP/MTS di Bali dengan Nilai Rata-rata UN Tertinggi 2019
“Kita memberikan rekomendasinya, nanti yang mengeksekusi kabupaten/kota/provinsi. Sudah saatnya kebijakan berdasarkan evidence, bukan selera,” terangnya.
“Tahun depan kita lengkapi, mudah-mudahan lebih komprehensif. Sehingga suara siswa lebih terdengar oleh kita,” tambah Totok.
Pada angket UN 2019 siswa diminta menjawab latar belakang pendidikan ayah, ibu, serta kuantitas kepemilikan barang di rumah. Terdapat 24,3% dari total responden angket UN yang capaian UN-nya tinggi berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi lemah.
Mereka merupakan siswa berdaya juang atau memiliki ketahanmalangan, yakni siswa dengan pendidikan ayah atau ibu maksimal lulusan SMP, serta hanya memiliki 4 jenis barang dengan kuantitas hanya satu per jenisnya ternyata mampu mencapai nilai UN lebih dari 55.
BACA JUGA:
- Berikut Ini SMA/MA/SMK Peraih Nilai Rata-rata UN IPA/IPS Tertinggi 2019 di Kepulauan Riau
- Inilah 10 SMA Negeri dan Swasta di DKI Jakarta dengan Nilai Rata-rata UN IPA Terbaik 2019
- Inilah 10 SMA Negeri dan Swasta di DKI Jakarta dengan Nilai Rata-rata UN IPS Terbaik 2019
- Inilah 10 SMA Swasta di DKI Jakarta dengan Nilai UN IPA Terbaik 2019
- Inilah 10 SMA Swasta di DKI Jakarta dengan Nilai UN IPS Terbaik 2019
- Inilah 5 SMA Negeri di DKI Jakarta dengan Nilai UN IPA Terbaik 2019
Salah satu hasil angket yang cukup menggembirakan adalah temuan bahwa kesadaran siswa untuk bergotong royong sangat baik.
“Kesadaran untuk saling berbagi dan bekerja sama di lingkungan sekolah cukup baik. Seperti kesediaan untuk berbagi makanan, belajar bersama, bekerja sama dalam kegiatan sekolah, dan lain-lain,” kata Totok.
Kemudian, angket juga menunjukkan bahwa cukup banyak siswa mengetahui potensi dirinya. “Maka menjadi tanggung jawab orang tua, pendidik, serta masyarakat untuk memberikan jalur pengembangan potensi di beragam aspek,” pesan Totok. (ML)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply